6 dampak biruk nonton tv bagi anak-anak

Written on Minggu, 20 April 2014 | Minggu, April 20, 2014

6 dampak begatif nonton tv bagi anak-anak


Apakah anak Anda sering menghabiskan waktu di depan layar televisi ? Jika iya, sebaiknya mulai sekarang Anda harus membatasi waktu anak Anda untuk menonton televisi

The American Academy of Pediatrics melarang penggunaan media pada anak-anak mulai usia 2 tahun. Lembaga tersebut juga merekomendasikan agar anak-anak memiliki waktu tidak lebih dari satu hingga dua jam perhari di depan layar televisi, karena terlalu lama menghabiskan waktu di depan televisi bisa berdampak buruk pada anak-anak.

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut ini adalah dampak yang ditimbulkan jika anak Anda terlalu lama berada di depan layar televisi.

1. Obesitas

Dengan memberikan TV di kamar tidur anak dapat membuat anak semakin sering menonton Tv. Semakin lama anak Anda di depan layar TV, semakin besar risikonya mengalami obesitas. Anak Anda bisa saja mengembangkan selera makannya untuk mengonsumsi junk food yang dipromosikan dalam iklan TV. Dan yang sering terjadi adalah makan berlebihan sambil menonton TV. (baca juga : Memprediksi Risiko Kematian Orang Gemuk)

2. Tidur tidak teratur

Semakin lama anak-anak menonton TV, semakin besar kemungkinan mereka mengalami kesulitan tidur. Sehingga anak-anak akan memiliki jadwal tidur yang tidak teratur, kurang tidur , pada gilirannya , dapat menyebabkan kelelahan dan meningkatkan nafsu untuk mengemil. (baca juga : Ngemil Kacang Bikin Sehat)

3. Masalah perilaku

Murid Sekolah Dasar yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari menonton TV atau menggunakan komputer lebih mungkin memiliki masalah emosional, sosial, dan perhatian. Tak hanya TV, penggunaan video game juga terkait dengan peningkatan risiko masalah perhatian pada anak-anak. (baca juga : Pisang Dapat Mencegah Asma pada Anak)

4. Gangguan prestasi akademik

Anak yang memiliki tv di kamar tidurnya kemungkinan akan mengalami prestasi akademik yang menurun, karena terlalu lama menghabiskan waktu di depan TV, pada gilirannya anak akan malas belajar.

5. Kekerasan

Terlalu banyak paparan kekerasan melalui media seperti TV dapat meninggaktkan rasa mudah terpengaruh anak-anak terhadap kekerasan. Akibatnya, anak-anak bisa belajar untuk menerima perilaku kekerasan sebagai cara biasa untuk memecahkan masalah.

6. Waktu bermain lebih sedikit

Terlalu banyak menghabiskan di depan layar TV akan menyisakan sedikit waktu untuk aktif, untuk bermain, dan untuk menjadi lebih kreatif.

Sumber : republika.co.id
Blog, Updated at: Minggu, April 20, 2014

6 komentar: