Melihat kondisi kesehatan berdasarkan bulan

Written on Minggu, 22 Januari 2012 | Minggu, Januari 22, 2012


foto by poltekkestasikmalaya.org


Sudah menjadi pengetahuan umum, orang lebih mudah tertular flu di musim hujan daripada musim panas. Tapi sebuah penelitian yang dilakukan Roger Dobson mengungkapkan, ada waktu tertentu sepanjang tahun yang memengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Misalnya, pasien yang melakukan operasi di bulan Maret memiliki peluang hidup lebih tinggi. Ini terbukti dari studi terhadap lebih dari 200 ribu penderita kanker paru-paru yang dioperasi.

Berikut pengaruh bulan terhadap kesehatan seseorang, dikutip dari Daily Mail.
  • Januari
    Peningkatan kadar kolesterol, penyakit gusi dan tingginya kematian Kolesterol jahat dan trigliserida (lemak dalam darah terkait dengan penyakit jantung) mencapai puncak pada Januari dan Desember, menurut laporan Harvard University. Sedangkan kolesterol tubuh mencapai level terendah pada bulan yang memiliki cuaca panas. Studi lain menyebut, 22 persen orang mengalami kolesterol tinggi pada musim dingin, namun tidak terdiagnosis saat musim panas. Alasan dari hal ini belum diketahui pasti. Namun sebuah teori mengungkap, udara panas meningkatkan aktivitas fisik dan meningkatkan cairan dalam aliran darah yang mengencerkan kolesterol. Bulan ini juga merupakan puncak kematian dengan berbagai sebab. Hal ini dikaitkan akibat kurangnya kekebalan tubuh. Studi menunjukkan sel T, bagian penting dari kekebalan tubuh berada pada tingkat terendah di bulan ini.

  • Februari
    Risiko lebih besar mengalami ablasi retina Bulan ini, risiko lapisan retina yang peka cahaya di belakang tertarik dari pembuluh darah yang menyediakan suplai darah. Hal ini bisa menyebabkan kondisi serius yang bisa menyebabkan kebutaan. Sebuah studi RS Princess Margaret, Swindon, menemukan ada peningkatan 40 persen dalam risiko ablasi retina pada cuaca dingin yang membuat retina lebih rentan. Seperti dimuat dalam jurnal Fertility and Sterility, jumlah sperma yang diproduksi mencapai angka tertinggi pada Februari dan Maret, sedangkan terendah pada September.

  • Maret
    Puncak serangan dingin Pasien yang dirawat di musim dingin mengalami risiko kematian 33 persen. Bulan Maret dan April memiliki risiko serangan gangguan dingin, serupa dengan lonjakan pada Agustus. Kekebalan tubuh yang menurun menjadi penyebabnya. Sedangkan di bulan Agustus, intensitas sinar matahari yang mulai berkurang juga dapat mengurangi kekuatan sistem kekebalan tubuh. Meski begitu, Maret merupakan salah satu waktu yang paling baik untuk operasi. Pasien kanker paru-paru yang dioperasi bulan ini memiliki harapan hidup lebih tinggi. Namun risiko kematian bagi penderita serangan dingin dan bypass jantung mencapai 33 persen.

  • April
    Peningkatan risiko sakit kepala klaster Sakit kepala klaster berkaitan dengan hipotalamus, daerah otak yang mengontrol jam tubuh dan fluktuasi hormon. Bulan yang mulai menghangat dan mencapai puncak pada September meningkatkan risiko seseorang terkena sakit kepala klaster. "Pasien yang dirujuk ke klinik sakit kepala, khususnya sakit kepala cluster dengan kondisi paling parah meningkat di bulan ini," kata Dr Nicholas Silver, seorang ahli saraf di Liverpool Walton Centre.

  • Mei
    Meningkatnya penyakit inflamasi usus dan multiple sclerosis Gejala IBS seperti diare dan sembelit lebih sering terjadi saat udara hangat pada musim semi dan musim panas. Pada pasien dengan penyakit Crohn, 59 persen mengalaminya IBS saat musim panas dibanding musim gugur dan musim dingin. Mereka juga mengalami inflamasi usus 27 persen lebih tinggi. Infeksi dan perubahan musiman memengaruhi fungsi kekebalan tubuh. Multiple sclerosis rentan kambuh tiga kali lebih sering pada Mei daripada September, menurut studi di University of Ferrara, Italia. Hal ini mungkin karena perubahan musiman dalam sistem kekebalan tubuh.

  • Juni. Penurunan tekanan darah
    Dokter yang melakukan studi terhadap 8 ribu orang di tiga kota Prancis menemukan, tekanan darah tinggi pada lanjut usia lebih banyak terjadi di musim dingin. Profesor Frank Ruschitzka, dari University Hospital Zurich, mengatakan, sumber vitamin D yang banyak di musim panas mengaktifkan hormon yang mengatur tekanan darah.

  • Juli
    Luka di kaki dan radang usus buntu meningkat Luka di bagian kaki lebih banyak terjadi di musim dengan cuaca hangat. Pengobatan dan penyembuhannya juga lebih lambat. "Variasi musiman mungkin memengaruhi sistem kekebalan tubuh," tulis para peneliti dalam jurnal Phlebology. Risiko usus buntu (apendisitis) akut tercatat tertinggi pada bulan Juli, berdasar studi dari 1.300 kasus di Ferrara, Italia.

  • Agustus
    Kadar PSA lebih tinggi dan pegobatan kanker yang lebih baik Tingkat antigen khusus prostat (PSA) yang terkait dengan penyakit prostat memiliki kadar lebih tinggi pada bulan ini. Laporan jurnal Urologi Eropa menyebut, hal ini munngkin berhubungan dengan vitamin D. Sebuah studi terhadap lebih dari satu juta pasien kanker di Inggris menunjukkan mereka yang didiagnosis di musim panas dan musim gugur mungkin akan bertahan lebih lama. Sinar matahari sangat penting untuk produksi vitamin D, dan bukti-bukti menunjukkan vitamin mungkin memiliki peran dalam menghentikan pertumbuhan tumor.

  • September
    Gejala asma memburuk Kasus asma yang diderita anak-anak meningkat selama empat minggu dalam bulan September, menurut penelitian yang dilaporkan dalam Kesehatan Masyarakat

  • Oktober
    Sakit maag, arthritis dan jerawat memburuk Bulan ini adalah waktu puncak untuk rawat inap untuk tukak lambung, sementara Agustus merupakan yang terendah kondisi maag. Sebuah studi di Russian Academy of Medical Science menemukan, melatonin atau hormon tidur sebagai pemicunya. Rheumatoid arthritis dan penyakit auto-imun, juga dua kali lebih sering terjadi di bulan Oktober-Maret daripada waktu lainnya.

  • November
    Memburuknya penyakit paru-paru, gejala psoriasis, dan puncak baby blues Studi di Swedia menemukan dari wanita yang melahirkan dalam tiga bulan terakhir dalam kalender lebih cenderung mengalami baby blues pada November. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) juga dua kali lebih buruk saat musim dingin, menurut studi Woolcock Institute di Sydney. Bulan November ternyata merupakan waktu puncak seseorang mengalami psoriasis. Sebuah studi di India menunjukkan bahwa 42 persen pasien psoriasis memburuk selama musim dingin. Perbedaan cahaya ultraviolet mungkin bertanggung jawab dalam kondisi kesehatan ini.

  • Desember
    Waktu puncak penyakit batuk dan kelahiran prematur
    Di akhir tahun, orang lebih cenderung menderita gangguan batuk, menurut data yang dirilis NHS Direct. Dan, puncak penyakit ini terjadi di akhir Desember. Selain itu, tingkat pra-eklampsia atau tekanan darah tinggi selama kehamilan lebih tinggi terjadi pada Desember sehingga ibu berisiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur, menurut studi University of Iowa. "Variasi musiman pada penyakit menular, asma, tingkat vitamin D, dan gizi semua mungkin memainkan peran, " kata para peneliti.


(vivanews.com)
Blog, Updated at: Minggu, Januari 22, 2012

4 komentar: